POTENSI
DAN PERMASALAHAN DESA
A.
Potensi
Desa
1.
Peluang
Pengembangan Potensi Desa
Desa
Kaligung memiliki beraneka ragam potensi sumber daya alam, namun yang dapat dikembangkan sangat
terbatas. Hal
ini karena Desa
Kaligung merupakan desa persawahan, sehingga yang memiliki peluang untuk
dikembangkan ada di sektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Disamping itu masih
ada sektor lain yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, yaitu
sektor industri
kecil/rumah tangga serta seni
dan budaya.
a.
Sektor Pertanian Tanaman Pangan
Peluang
yang dapat dikembangkan pada sektor pertanian meliputi beberapa komoditas, diantaranya :
1) Padi/Beras, komoditas ini
memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan karena luas areal persawahan
yang mencapai 81,93 persen, produktifitas padi masih rendah yaitu hanya 5
(lima) tor per hektar, disamping itu beras merupakan makanan pokok sebagian
masyarakat Indonesia, sehingga kebutuhan beras cukup besar sepanjang tahun
seiring dengan pertumbuhan penduduk. Selisih harga beras yang tinggi, kebutuhan
beras yang tinggi, serta pasarnya jelas merupakan gaya tarik untuk pengembangan
komoditas padi / beras.
2) Jagung, merupakan
komoditas kedua setelah padi yang memiliki
peluang untuk di kembangkan, karena komoditas ini disamping pembudidayaannya
sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya tinggi, tidak membutuhan suplai air
yang banyak hanya sewaktu-waktu saja pada saat membutuhkannya. Produk jagung
sangat dibutuhkan oleh pabrikan karena sebagai bahan dasar dari produk makanan
ternak, juga untuk bahan baku gula jagung ( Gula rendah kalori ) yang sangat
dibutuhkan oleh orang – orang yang menderita penyakit Deabitis ( Penyakit gula
), produtifitas jagung masih rendah yaitu hanya 3 ton per hektar, dan didukung adanya harga jagung cukup tinggi.
Produk jagung di Indonesia masih mengalami kekurangan sehingga untuk
mencukipinya Pemerintah masih melakukan Inpor jagung. Dengan kondisi yang
demikian ini maka pengembangan produk jagung sangat tepat dan menguntungkan.
3) Ubi jalar, merupakan komoditas baru dikalangan petani namun memiliki prospek
yang cukup baik untuk pengembangan usaha tani. Ubi jalar
pembudidayaannya sangat mudah dengan teknologi sederhananpun tanaman ini dapat
hidup baik, komoditas ini bila dikelola dengan baik dapat
memberikan nilai tambah terhadap penghasilan petani. Produktifitas
tanaman ubi jalar mencapai 12 ton per hektar, capaian ini masih dapat
ditingkatkan lagi hingga mencapai 17 ton per hektar. Produk ubi jalar sangat
diminati pabrikan karena sebagai bahan baku pembuatan tepung.
4) Semangka dan Melon, merupakan jenis
usaha budi daya tanaman pangan yang memerlukan biaya tinggi dan teknologi yang
mumpuni. Tidak
semua petani mampu membudidayakan tanaman semangka dan melon karena kerumitan
dan ketelitan dalam budi dayanya, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan
prodksinya secara maksimal memerlukan tenaga teknis budidaya, pemupukan
berimbang, pemberantasan hama dan zat perangsang yang lengkap. Produk ini
sangat digemari oleh masyarakat lokal, regional dan nasional, sehingga
pemasaran produk ini tidak mengalami kesulitan.
b.
Sektor Peternakan
Ketersediaan
lahan perkebunan sangat terbatas, namun hal ini tidak menjadi kendala dalam
pengembangan Usaha Peternakan
Kambing/Domba,
karena ternak kambing dan domba tidak memerlukan lahan yang luas, dipekarangan
rumah pun cukup untuk usaha peternakan ini asal ada perlakuan yang baik dalam
pengelolaannya, utamanya pada penyiapan kandang agar tidak mengganggu
lingkungan. Penyediaan pakan ternak sangat melimpah berupa rerumputan yang ada
dipersawahan, juga daun tanaman kekayuan yang ada disekitar rumah dan yang
ditanam di pinggir – pinggir sungai cukup untuk memberi makan ternak kambing
dan domba. Pemasaran ternak kambing dan domba tidak mengalami kesulitan karena
di Kabupaten Banyuwangi tersedia pasar
ternak yang tersebar diseluruh
kabupaten.
c.
Sedktor Perkebunan
Rakyat
Penyediaan
lahan perkebunan rakyat yang terbatas tidak menjadikan kendala dalam pengembangan
tanaman perkebunan, karena tanaman perkebunan seperti Sengon, Jabon dapat
ditanam disetiap lahan baik yang datar maupun yang tingkat kemiringannya sampai
70 persen seperti di pinggir-pinggir sungai. Tanaman sengan dan jabon memiliki
prospek yang cukup baik untuk dikembangkan karena kedua jenis tanaman ini
merupakan bahan baku pabrik pembuatan triplek disamping itu daun dari Kayu
sengon dapat dipergunakan sebagai pakan ternak seperti kambing dan domba.
Sedangkan harga jual kedua komoditas tersebut sangat menjajikan.
d.
Sektor Seni dan
Budaya
Kesenian
merupakan sarana untuk hiburan, sebagai alat untuk penyampaikan informasi juga sebagai lapangan pekerjaan bagi pekerja
seni di pesedaan. Keberadaan kesenian di desa Kaligung sudah cukup lama bahkan
sejak berdirinya desa ini sudah ada kesenian, jumlah kesenian yang ada saat ini
berupa, Orkes dan Samroh. Dengan beraneka ragamnya kesenian yang ada di desa
memberikan peluang untuk di kembangkan sebagai salah satu usaha yang dapat
memberikan keuntungan yang menjajikan. masih ditambah adanya even–even yang
saat ini masih dilakukan masyarakat Kaligung, seperti Bersih Desa, Selapanan,
Tingkeban (Mitoni), dan Ider Bumi.
B.
Permasalahan
Desa
1.
Prioritas
Permasalahan Pembangunan Desa
Sebagai
konsekuensi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan
desa, pembinaan masyarakat desa dan pemberdayaan masyarakat desa dipastikan
muncul permasalahan, kemunculannya ini agar tidak semakin luas perlu ada
pengelolaan permasalahan dengan baik, yaitu dengan melakukan inventarisasi
permasalahan kemudian diberikan pemecahan secara cepat yang bersifat sementara
maupun permanen.
Dari
hasil inventarisasi permasalahan – permasalahan yang yang ada didesa dapat
diklasifikasi sesuai bidang – bidang seperti :
a. Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
1) Belum optimalnya
pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat desa.
2) Rendahnya tingkat
pendapatan Perangkat Desa
3) Keterbatasan
pendanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa
4) Rendahnya tingkat
sumberdaya penyelenggara pemerintahan desa
5) Belum memadainya
sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan desa.
b. Bidang
pelaksanaan pembangunan Desa :
1) Meluapnya
air ketika musim penghujan karena kurang baiknya drainse
2) Rusaknya
Jalan Gintangan- Kaligung
3) Rusaknya
Jalan Kaligung - Karngrejo
4) Layananan kesehatan
masyarakat kurang lancar
5) Masih adanya rumah
penduduk yang tidak layak huni
6) Belum tertanya
gang – gang di perkampungan penduduk
7) Rawan keamanan dan
ketertiban masyarakat di Jalan poros Sasakbomo–Sumbersari.
c. Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan :
1) Masih adanya
masyarakat yang melakukan aktifitas mandi, cuci dan kakus (MCK) di Sungai
2) Sungai dijadikan
tempat pembuangan sampah akhir
3) Masih adanya
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
4) Rendahnya tingkat
penghayatan dan pengamalan nilai–nilai keagamaan
5) Semakin
tergesernya nilai – nilai seni dan budaya desa.
d. Bidang
Pemberdayaan Masyarakat :
1) Angka kemiskinan
masih tinggi
2) Tingginya biaya
produksi usaha tani tanaman pangan
3) Tidak
terlaksananya pola tanam padi dan polowijo secara serentak.
Post a Comment