Unknown Unknown Author
Title: Potensi Desa
Author: Unknown
Rating 5 of 5 Des:
POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA A.      Potensi Desa 1.    Peluang Pengembangan Potensi Desa Desa Kaligung memiliki beranek...


POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA

A.     Potensi Desa
1.   Peluang Pengembangan Potensi Desa
Desa Kaligung memiliki beraneka ragam potensi sumber daya  alam, namun yang dapat dikembangkan sangat terbatas. Hal ini karena Desa Kaligung merupakan desa persawahan, sehingga yang memiliki peluang untuk dikembangkan ada di sektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Disamping itu masih ada sektor lain yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, yaitu sektor industri kecil/rumah tangga serta seni dan budaya.

a.    Sektor Pertanian Tanaman Pangan
Peluang yang dapat dikembangkan pada sektor pertanian meliputi beberapa komoditas, diantaranya :
1) Padi/Beras, komoditas ini memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan karena luas areal persawahan yang mencapai 81,93 persen, produktifitas padi masih rendah yaitu hanya 5 (lima) tor per hektar, disamping itu beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia, sehingga kebutuhan beras cukup besar sepanjang tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk. Selisih harga beras yang tinggi, kebutuhan beras yang tinggi, serta pasarnya jelas merupakan gaya tarik untuk pengembangan komoditas padi / beras.
2) Jagung, merupakan komoditas kedua setelah padi yang memiliki peluang untuk di kembangkan, karena komoditas ini disamping pembudidayaannya sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya tinggi, tidak membutuhan suplai air yang banyak hanya sewaktu-waktu saja pada saat membutuhkannya. Produk jagung sangat dibutuhkan oleh pabrikan karena sebagai bahan dasar dari produk makanan ternak, juga untuk bahan baku gula jagung ( Gula rendah kalori ) yang sangat dibutuhkan oleh orang – orang yang menderita penyakit Deabitis ( Penyakit gula ), produtifitas jagung masih rendah yaitu hanya 3 ton per hektar,  dan didukung adanya harga jagung cukup tinggi. Produk jagung di Indonesia masih mengalami kekurangan sehingga untuk mencukipinya Pemerintah masih melakukan Inpor jagung. Dengan kondisi yang demikian ini maka pengembangan produk jagung sangat tepat dan menguntungkan.
3) Ubi jalar,  merupakan komoditas  baru dikalangan petani namun memiliki prospek yang cukup baik untuk pengembangan usaha tani. Ubi jalar pembudidayaannya sangat mudah dengan teknologi sederhananpun tanaman ini dapat hidup baik, komoditas ini bila dikelola dengan baik  dapat  memberikan nilai tambah terhadap penghasilan petani. Produktifitas tanaman ubi jalar mencapai 12 ton per hektar, capaian ini masih dapat ditingkatkan lagi hingga mencapai 17 ton per hektar. Produk ubi jalar sangat diminati pabrikan karena sebagai bahan baku pembuatan tepung.
4)  Semangka dan Melon, merupakan jenis usaha budi daya tanaman pangan yang memerlukan biaya tinggi dan teknologi yang mumpuni. Tidak semua petani mampu membudidayakan tanaman semangka dan melon karena kerumitan dan ketelitan dalam budi dayanya, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan prodksinya secara maksimal memerlukan tenaga teknis budidaya, pemupukan berimbang, pemberantasan hama dan zat perangsang yang lengkap. Produk ini sangat digemari oleh masyarakat lokal, regional dan nasional, sehingga pemasaran produk ini tidak mengalami kesulitan.

b.     Sektor Peternakan
Ketersediaan lahan perkebunan sangat terbatas, namun hal ini tidak menjadi kendala dalam pengembangan Usaha Peternakan Kambing/Domba, karena ternak kambing dan domba tidak memerlukan lahan yang luas, dipekarangan rumah pun cukup untuk usaha peternakan ini asal ada perlakuan yang baik dalam pengelolaannya, utamanya pada penyiapan kandang agar tidak mengganggu lingkungan. Penyediaan pakan ternak sangat melimpah berupa rerumputan yang ada dipersawahan, juga daun tanaman kekayuan yang ada disekitar rumah dan yang ditanam di pinggir – pinggir sungai cukup untuk memberi makan ternak kambing dan domba. Pemasaran ternak kambing dan domba tidak mengalami kesulitan karena di Kabupaten Banyuwangi  tersedia pasar ternak yang tersebar  diseluruh kabupaten.

c.    Sedktor Perkebunan Rakyat
Penyediaan lahan perkebunan rakyat yang terbatas tidak menjadikan kendala dalam pengembangan tanaman perkebunan, karena tanaman perkebunan seperti Sengon, Jabon dapat ditanam disetiap lahan baik yang datar maupun yang tingkat kemiringannya sampai 70 persen seperti di pinggir-pinggir sungai. Tanaman sengan dan jabon memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan karena kedua jenis tanaman ini merupakan bahan baku pabrik pembuatan triplek disamping itu daun dari Kayu sengon dapat dipergunakan sebagai pakan ternak seperti kambing dan domba. Sedangkan harga jual kedua komoditas tersebut sangat menjajikan.

d.    Sektor Seni dan Budaya
Kesenian merupakan sarana untuk hiburan, sebagai alat untuk penyampaikan informasi  juga sebagai lapangan pekerjaan bagi pekerja seni di pesedaan. Keberadaan kesenian di desa Kaligung sudah cukup lama bahkan sejak berdirinya desa ini sudah ada kesenian, jumlah kesenian yang ada saat ini berupa, Orkes dan Samroh. Dengan beraneka ragamnya kesenian yang ada di desa memberikan peluang untuk di kembangkan sebagai salah satu usaha yang dapat memberikan keuntungan yang menjajikan. masih ditambah adanya even–even yang saat ini masih dilakukan masyarakat Kaligung, seperti Bersih Desa, Selapanan, Tingkeban (Mitoni), dan Ider Bumi.

B.     Permasalahan Desa
1.   Prioritas Permasalahan Pembangunan Desa
Sebagai konsekuensi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa dan pemberdayaan masyarakat desa dipastikan muncul permasalahan, kemunculannya ini agar tidak semakin luas perlu ada pengelolaan permasalahan dengan baik, yaitu dengan melakukan inventarisasi permasalahan kemudian diberikan pemecahan secara cepat yang bersifat sementara maupun permanen.
Dari hasil inventarisasi permasalahan – permasalahan yang yang ada didesa dapat diklasifikasi sesuai bidang – bidang seperti :
a.  Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :
1)   Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat desa.
2)   Rendahnya tingkat pendapatan Perangkat Desa
3) Keterbatasan pendanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa
4)   Rendahnya tingkat sumberdaya penyelenggara pemerintahan desa
5) Belum memadainya sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan desa.

b.  Bidang pelaksanaan pembangunan Desa :
1)   Meluapnya air ketika musim penghujan karena kurang baiknya drainse
2)   Rusaknya Jalan Gintangan- Kaligung
3)   Rusaknya Jalan Kaligung - Karngrejo
4)   Layananan kesehatan masyarakat kurang lancar
5)   Masih adanya rumah penduduk yang tidak layak huni
6)   Belum tertanya gang – gang di perkampungan penduduk
7) Rawan keamanan dan ketertiban masyarakat di Jalan poros Sasakbomo–Sumbersari.

c.  Bidang Pembinaan Kemasyarakatan :
1) Masih adanya masyarakat yang melakukan aktifitas mandi, cuci dan kakus (MCK) di Sungai
2)   Sungai dijadikan tempat pembuangan sampah akhir
3)   Masih adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
4) Rendahnya tingkat penghayatan dan pengamalan nilai–nilai keagamaan
5)   Semakin tergesernya nilai – nilai seni dan budaya desa.

d.  Bidang Pemberdayaan Masyarakat :
1)   Angka kemiskinan masih tinggi
2)   Tingginya biaya produksi usaha tani tanaman pangan
3)   Tidak terlaksananya pola tanam padi dan polowijo secara serentak.


About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top